Month: Juni 2014

DARURAT!

Yihaa, DARURAT masuk berita itb.ac.id :3

sumber : http://www.itb.ac.id/news/4407.xhtml

BANDUNG, itb.ac.id – Berdasarkan letak geografisnya, Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang dikelilingi oleh pegunungan vulkanik serta terletak pada pertemuan langsung lempeng-lempeng tektonik. Kondisi inilah yang menyebabkan berbagai bencana alam seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, banjir, dan tsunami sering kali terjadi di Indonesia. Menurut data dari United States Geological Survey (USGS), Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kerawanan gempa tertinggi di dunia. Oleh karena itu, usaha mitigasi bencana dinilai sangat perlu dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat Indonesia.

Desakan kebutuhan akan adanya usaha mitigasi bencana ini semakin meningkat seiring dnegan  jumlah populasi di Indonesia yang semakin meningkat. Peningkatan kepadatan penduduk ini semakin memicu timbulnya bencana seperti kecelakaan, tindak kriminalitas, dan sebagainya. Didasari oleh hal tersebut, empat mahasiswa ITB yang terdiri dari M. Sena Luphdika, Kurniawan Adhi Ramdani (Sistem dan Teknologi Informasi 2011), dan Akbar Juang Saputra (Teknik Informatika 2011) menciptakan sebuah aplikasi mitigasi bencana. Keempat mahasiswa ini tergabung dalam suatu tim yang bernama Meridian. “Aplikasi mitigasi bencana yang kami ciptakan ini diberi nama DARURAT!,” jelas Sena.

DARURAT! merupakan sebuah aplikasi mitigasi bencana terintegrasi  yang dapat digunakan pada berbagai macam kondisi darurat, seperti kebakaran, kecelakaan, bencana alam, dan lain-lain. “DARURAT!  dapat digunakan pada saat kapanpun, dimanapun, dan oleh siapapun melalui smartphone,” jelas Sena. Sistem terintegrasi yang dimiliki DARURAT! sangat memudahkan pengguna dalam menghadapi berbagai kondisi darurat. Aplikasi ini memiliki sistem terintegrasi dengan lembaga kepolisian, rumah sakit, pemadam kebakaran, Saluran Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Palang Merah Indonesia (PMI), dan tim SAR.

“Ide aplikasi ini sebenarnya datang dari sistem call center 911 di Amerika,” jelas Sena. Tim Meridian menggunakan software eclipse dan kemudian dihubungkan dengan device Android di smartphone. Sistem  yang digunakan pada DARURAT! ini adalah Global Positioning System (GPS), sehingga posisi pengguna akan terdeteksi oleh sistem GPS ini, kemudian pengguna dapat memiih jenis layanan yang sedang dibutuhkan sesuai kedaan darurat yang sedang dialami. Setelah itu, pengguna akan diberikan daftar nomor telepon pihak terkait dengan posisi  terdekat dengan pengguna melalui menu map&list.

Kemudahan yang ditawarkan oleh DARURAT! membuat aplikasi ini semakin menarik minat pengguna untuk mengaksesnya. “Masyarakat Indonesia biasanya enggan untuk menghafal banyak nomor telepon,” jelas Sena. Dengan adanya DARURAT!, pengguna hanya perlu melakukan 2 kali tekan tombol di smartphone, kemudian pengguna langsung dapat menghubungi layanan terdekat yang sedang dibutuhkan. Selain menyediakan nomor telepon, DARURAT! juga mampu menunjukkan peta dan arah jalan untuk mencapai tempat yang diinginkan oleh pengguna.

Kemenangan DARURAT! pada Berbagai Kompetisi

DARURAT! telah menjuarai berbagai  kompetisi yang pernah diikuti, diantaranya adalah Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM), Inkubator Pusat Kreatif dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Kemenparekraf), serta kompetisi pengembangan teknologi informasi dan komunikasi pendukung penanganan bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta 2014. Kategori yang diikuti Tim Meridian pada kompetisi BPBD DKI Jakarta adalah kategori Inovasi.

Pada kategori inovasi ini, peserta diminta untuk mengembangkan suatu aplikasi yang dapat digunakan untuk mendukung upaya penanggulangan bencana baik pada tahap pra bencana, tanggap darurat maupun pasca bencana. Tim Meridian berhasil melewati tahap seleksi administrasi kemudian diminta untuk mempresentasikan aplikasi DARURAT! ini dihadapan para juri pada akhir Mei lalu dan bertempat di kantor Pusdalops BPBD DKI Jakarta. Pada tahap presentasi, Tim Meridian bersaing dengan 12 tim lainnya yang berasal dari berbagai penjuru di Indonesia. Berkat ide, kepraktisan, dan manfaat yang dibawa oleh tim Meridian, DARURAT! berhasi memperoleh juara 1 pada kompetisi ini.

Aplikasi DARURAT! sekarang ini cakupannya masih terbatas, yakni daerah Bandung dan sekitarnya. Melihat dari manfaatnya, DARURAT! ini sangat perlu dikembangkan lebih lanjut sampai skala nasional . “Semoga kedepannya, cakupan DARURAT! bisa mencapai seluruh Indonesia supaya masyarakat Indonesia dapat merasakan manfaatnya . Dengan adanya DARURAT! ini diharapkan masyarakat lebih tenang dalam menghadapi situasi darurat agar meminimalisir dampak yang ditimbulkan akibat bencana,” tutup Sena.

Link download aplikasi DARURAT!: http://bit.ly/daruratapp

Sumber gambar: Dokumentasi pribadi

SEKELUMIT CERITA TENTANG “KAKU”NYA JOKOWI DI DEKLARASI KAMPANYE DAMAI

Hahaha, kemunafikan di mana2

Infodariwinner's Blog

Sore itu saya masih diperjalanan, ketika saya baca di Timeline Twitter orang-orang sudah ramai bicara tentang adanya deklarasi kampanye Capres yang mengikuti kontes demokrasi yang diadakan lima tahun sekali. Saya menyimak dari timeline. Sambil sesekali baca berita. Ketika sampai di rumah saya menyalakan televisi dan melihat saluran TV. Disana mulai dibahas bagaimana pidato kedua belah pihak menurut para pakar komunikasi politik dan berbagai macam pakar lainnya (maklum, di Indonesia, satu orang bisa jadi Pakar apa saja, Pakar PALUGADA – apa lu mau gua ada -). Disana mereka menyampaikan bagaimana Jokowi menjadi begitu tegang, tidak elegan dan seolah-olah tidak menunjukkan wajah bersahabat dengan rivalnya maupun juga kepada semua orang. Saya penasaran. Saya lihat lagi bagaimana Jokowi berpidato. Dan betul, walau secara substansi Jokowi lebih langsung menuju kepada inti apa yang mau disampaikannya, dia terlihat tidak bisa mengemas tuturnya seperti apa yang kita harapkan dari seorang Jokowi. Pada saat Pilgub, kita bisa…

Lihat pos aslinya 1.134 kata lagi